Tahukah Anda bahwa keputusan bisnis yang paling baik seharusnya tidak hanya diambil berdasarkan insting? Sebaliknya, keputusan tersebut harus didasarkan pada prediksi yang akurat.
Di tengah ketidakpastian pasar saat ini, kemampuan untuk meramalkan arah tren menjadi faktor penentu antara bisnis yang berkembang dan yang terbelakang.
Inilah alasan mengapa peramalan (forecasting) sangat penting bagi bisnis Anda, ini adalah proses ilmiah yang digunakan untuk memprediksi masa depan bisnis melalui analisis dan data.
Pelajari cara kerja forecasting, karena forecasting adalah fondasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, perencanaan strategi, hingga pelaksanaan strategi Go-To-Market (GTM). Temukan informasi lebih lanjut dalam artikel ini.
Table of Contents
Apa Itu Forecasting?
Forecasting adalah peramalan atau prediksi. Dalam dunia bisnis dan manajemen, forecasting merujuk kepada proses yang sistematis untuk memperkirakan berbagai peristiwa, kondisi, atau nilai di masa depan, termasuk penjualan, permintaan, pengeluaran, hingga perilaku konsumen.
Forecasting bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian yang melekat dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Ini memberikan gambaran yang lebih jelas bagi manajemen untuk menyusun rencana yang realistis.
Baca Juga: Pitching adalah? Cara & Tips Ampuh untuk Pemula
Apa yang Membedakan Forecasting dan Budgeting?
Banyak yang beranggapan bahwa forecasting dan budgeting sama, tetapi sebenarnya memiliki fungsi yang berbeda. Mari ketahui dari sisi mana perbedaan tersebut.
Forecasting berfokus pada memprediksi kondisi di masa depan dengan mengandalkan data historis, tren pasar, dan faktor eksternal seperti keadaan ekonomi. Proses ini bersifat dinamis, karena dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan terkini. Dengan melakukan forecasting, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih realistis dan adaptif.
Sedangkan budgeting lebih menitikberatkan pada rencana keuangan yang ditetapkan pada awal periode, biasanya selama satu tahun. Konsep ini bersifat statis dan berfungsi sebagai panduan untuk mengatur pengeluaran, alokasi sumber daya, serta target keuangan yang ingin dicapai.
Dengan kata lain, forecasting ini menjadi landasan pemikiran, sedangkan budgeting merupakan rencana untuk menindaklanjuti landasan tersebut. Tanpa adanya forecasting yang tepat, budgeting dapat menjadi tidak realistis.
Manfaat Menggunakan Forecasting
Dalam membangun strategi bisnis, forecasting ini memberikan banyak manfaat, antara lain:
1. Membantu Mengambil Keputusan
Memberikan gambaran yang lebih detail mengenai arah pasar dan kebutuhan pelanggan.
2. Perencanaan Keuangan dan Anggaran
Menyediakan proyeksi pendapatan dan biaya yang realistis, sebagai dasar untuk pengalokasian anggaran dan operasional.
3. Mendukung Perencaan Jangka Panjang
Forecasting akan membantu perusahaan dalam merancang strategi pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dapat mendukung kebutuhan operasional perusahaan, seperti penyediaan stok, tenaga kerja, dan produksi sesuai dengan proyeksi permintaan.
Baca Juga: Distributor Adalah: Definisi, Tugas, dan Cara Kerjanya
Faktor yang Mempengaruhi Forecasting
Akurasi forecasting sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain:
1. Kualitas Data
Semakin lengkap dan akurat data yang dimiliki, semakin baik juga hasil forecastingnya.
2. Perubahan Pasar
Fluktuasi ekonomi, tren konsumen, dan persaingan dapat berpengaruh besar terhadap arah proyeksi.
3. Waktu dan Frekuensi
Prediksi jangka pendek biasanya memilki tingkat keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan dengan prediksi jangka panjang.
4. Kebijakan dan Regulasi
Aturan pemerintah dapat berdampak pada penawaran dan permintaan, sehingga forecasting yang telah dibuat bisa menjadi tidak akurat.
Dengan memahami faktor-faktor ini akanmembantu Anda dalam merancang model prediksi yang lebih realistis dan relevan.
Metode yang Digunakan Forecasting dalam Bisnis
Berikut adalah metode forecasting yang paling umum digunakan:
Jenis Metode | Pendekatan | Contoh Penggunaan |
Kuantitatif | Berdasarkan data numerik dan model statistika. | Prediksi penjualan bulanan dan perencanaan stok. |
Kualitatif | Berdasarkan opini, intuisi, atau pengalaman ahli. | Perkiraan tren produk baru serta analisis sentimen pasar. |
Time Series | Berdasarkan data historis untuk melihat pola berulang. | Perkiraan harga saham berdasarkan pola 6 bulan terakhir. |
Casual | Berdasarkan hubungan antar variabel, seperti variabel harga dan penjualan. | Analisis pengaruh iklan terhadap tingkat penjualan. |
Simulasi | Menggabungkan metode time series dan kausal untuk mencocokkan perilaku konsumen dalam kondisi tertentu. | Mensimulasikan dampak perubahan harga terhadap pemintaan produk. |
Bisnis modern sering kali mengintegrasikan berbagai metode untuk mencapai hasil yang lebih tepat.
Baca Juga: Behavior Adalah? Ini Penjelasan dan Contohnya!
Bagaimana Forecasting Bekerja?

Forecasting yang akurat dan terencana tidak dapat dilakukan dengan cara sembarangan, karena melibatkan siklus sistematis yang mencakup persiapan, analisis, dan validasi. Berikut adalah 6 langkah tentang bagaimana forecasting berfungsi dalam dunia bisnis:
1. Tentukan Apa yang Akan Diprediksi
Langkah ini merupakan yang paling penting. Sebelum melakukan analisis, Anda perlu memahami apa yang ingin Anda ketahui.
2. Mengumpulkan Data
Data haruslah relevan, akurat, dan mencakup jangka waktu yang cukup untuk mengidentifikasi tren dan pola musiman.
- Data Internal: Data inventaris dan lead generation dari divisi marketing.
- Data Eksternal: Tren ekonomi makro, data inflasi, dan data pesaing.
3. Memilih Metode
Pemilihan metode yang akan digunakan sangat bergantung pada jenis data dan tujuan yang telah ditetapkan pada langkah pertama.
4. Membuat Forecasting
Pada langkah ini, data akan dimasukkan dan dianalisis menggunakan model yang sudah dipilih.
5. Verifikasi Forecasting
Setiap hasil forecasting pasti mengandung kemungkinan kesalahan. Tujuan dari verifikasi ini adalah untuk membandingkan hasil forecasting yang telah Anda lakukan dengan data aktual ketika data tersebut tersedia.
Jika akurasi peramalan tidak memuaskan, Anda perlu kembali ke langkah ketiga untuk melakukan penyesuaian, atau Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengganti metode yang digunakan.
6. Menyajikan Forecasting
Hasil ramalan harus disajikan dalam format yang mudah dibaca dan dipahami oleh berbagai tim, seperti Penjualan, Keuangan, dan Operasional. Tujuannya adalah untuk mendorong pengambilan tindakan selanjutnya.
Dengan pendekatan yang sistematis ini, perusahaan mampu mengubah data menjadi insight yang dapat diimplementasikan.
Setelah memahami cara kerja forecasting dalam mengumpulkan, menganalisis, dan mengubah data menjadi prediksi yang bermanfaat, langkah selanjutnya adalah melihat bagaimana hasil forecasting sering kali menjadi dasar utama dalam merancang strategi bisnis dan pemasaran, terutama ketika perusahaan berencana untuk meluncurkan produk baru.
Di sinilah peran forecasting mulai terhubung erat dengan strategi Go-To-Market (GTM).
Forecasting Sebagai Dasar Strategi GTM
Forecasting dan strategi GTM adalah dua elemen yang saling melengkapi. GTM merupakan rencana aksi untuk memasuki pasar, sedangkan forecasting menyediakan data yang membantu mewujudkan rencana tersebut.
Dalam merancang strategi Go-To-Market (GTM), perusahaan perlu memahami:
- Waktu paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
- Segmen pasar yang memiliki potensi besar.
- Bagaimana perilaku konsumen akan bertransformasi dalam jangka waktu tertentu.
Semua keputusan yang diambil sangat bergantung pada kualitas proyeksi. Melalui prediksi yang tepat dan terpercaya, tim GTM dapat menentukan arah pemasaran, distribusi, dan strategi komunikasi dengan lebih akurat.
Peramalan membantu perusahaan untuk mengurangi risiko dalam peluncuran, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mempercepat proses validasi pasar.
Wujudkan Strategi Berbasis Data yang Tekoneksi dari Awal Bersama Deta
Forecasting adalah langkah awal menuju keputusan bisnis yang lebih cerdas. Ini bukan hanya tentang membaca angka, melainkan juga memahami arah masa depan.
Namun, forecasting tanpa adanya strategi hanya akan menghasilkan data yang terabaikan. Di sinilah DETA berperan penting dalam membantu bisnis mengubah hasil forecasting menjadi strategi pemasaran yang terukur dan terarah. Melalui layanan Marketing And Brand Consultant, kami siap membantu.
Dengan pendekatan strategi go-to-market, DETA membantu bisnis menghubungkan hasil analisis data dengan implementasi nyata dari memahami tren pasar, menentukan pesan yang tepat, hingga mengeksekusi kampanye digital yang berdampak.
Setiap data punya arti. Bersama DETA, arti itu bisa berkembang menjadi strategi yang menghasilkan pertumbuhan nyata. Hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi secara gratis terkait kebutuhan bisnis Anda sekarang.