Cara Kerja SEO E-commerce: Panduan Lengkap Pemula

Cara Kerja SEO E-commerce - Panduan Lengkap Pemula

Mari kita jujur. Berapa banyak uang yang sudah Anda “bakar” untuk iklan bulan ini? Anda mendapat penjualan, itu bagus. Tapi ada rasa cemas yang mengganggu setiap kali Anda mengecek dasbor iklan. Anda sadar, Anda tidak benar-benar mengendalikan bisnis Anda. Ternyata Anda hanya menyewa pelanggan dari Google dan Meta (Facebook/Instagram).

Parahnya lagi, Anda tahu margin Anda tipis. Setiap rupiah yang masuk, sebagian besar langsung keluar lagi untuk biaya akuisisi (CAC). Lalu, Anda iseng-iseng Googling keyword produk utama Anda. Dan Anda melihat dia. Kompetitor Anda.

Dia tidak membayar sepeser pun untuk klik itu. Dia mendapatkan pelanggan paling berkualitas. Mereka yang aktif mencari. Secara gratis. Sementara Anda “dibakar uangnya” di arena lelang iklan yang makin mahal.

Bagaimana jika Anda bisa membalikkan keadaan? Bagaimana jika Anda yang ada di sana? Inilah solusinya: SEO E-commerce. Panduan lengkap pemula ini akan membahas cara kerja SEO E-commerce, serta panduannya untuk keluar dari jebakan iklan dan membangun aset digital yang sustainable dan profitabel.

Apa Itu SEO E-commerce?

SEO E-commerce adalah serangkaian proses optimasi teknis dan non-teknis pada toko online Anda. Tujuannya adalah membuat halaman produk dan halaman kategori Anda mendapatkan ranking (peringkat) setinggi mungkin di hasil pencarian Google.

Perbedaan utamanya dengan SEO biasa (seperti SEO untuk blog) terletak pada niat (intent). SEO blog fokus menjaring traffic informasional. SEO E-commerce fokus menjaring traffic dengan niat membeli (transaksional).

Analoginya gini: SEO blog adalah menjadi pustakawan yang ramah (memberikan informasi). SEO E-commerce adalah menjadi sales assistant terbaik di toko (membantu orang menemukan dan membeli barang yang tepat).

Jujur ya jujur, banyak pemilik toko online gagal karena mereka salah fokus. Mereka membuat toko mereka seperti perpustakaan, bukan seperti etalase penjualan.

Baca Juga: Apa itu SEO? Panduan Lengkap yang Mudah untuk Pemula

Mengapa SEO E-commerce Berguna untuk Bisnis Anda?

Sebelum kita masuk ke bagian teknis “bagaimana”, Anda wajib paham “mengapa”. Memahami “mengapa” akan memberi Anda motivasi untuk melakukan “bagaimana” dengan konsisten. SEO adalah fondasi pertumbuhan bisnis yang sustainable (berkelanjutan), dan inilah alasannya.

1. Mendatangkan Trafik Tertarget yang Siap Membeli

Kita tidak bicara soal sembarang trafik. Kita bicara soal orang yang sudah siap mengeluarkan dompet. Data dari Semnesia menunjukkan bahwa Sebanyak 68% dari semua pengalaman online dimulai dengan mesin pencari. Mereka tidak membuka media sosial untuk mencari “jual sepatu lari pria ukuran 42”.

Mereka membukanya di Google. Anda menjaring high-intent users. Anda menangkap orang yang mengetik “harga promo iPhone 15” (jelas mau beli), bukan cuma “sejarah iPhone” (sekadar cari info). Trafik inilah yang langsung bisa dikonversi menjadi penjualan.

2. Membangun Otoritas dan Kepercayaan Merek Jangka Panjang

Pendapat dari ToffeeDev dan cmlabs bilang kalau ranking tinggi di Google adalah sinyal kepercayaan. Menurut pengalaman kami juga, jika Google menempatkan Anda di posisi #1, itu adalah “rekomendasi” digital paling kuat di dunia.

Pelanggan secara otomatis akan berpikir, “Kalau Google saja percaya website ini, berarti website ini legit.” Ini adalah proses brand building gratis yang bekerja 24 jam untuk Anda.

3. Mengalahkan Kompetitor di Halaman Hasil Pencarian (SERP)

Dunia SERP (Search Engine Result Page) itu kejam. Data dari Shopify (mengutip Backlinko) sangat brutal: hanya 0.63% orang yang mau repot-repot mengklik halaman kedua Google. Lebih parah lagi, posisi #1 mengambil sekitar 27.6% dari semua klik.

Ini adalah zero-sum game. Jika Anda tidak ada di halaman pertama, Anda tidak terlihat. Jika Anda tidak terlihat, kompetitor Anda yang akan mengambil semua pelanggan yang seharusnya jadi milik Anda.

4. ROI yang Lebih Baik Dibandingkan Iklan Berbayar

Iklan (Paid Ads) itu seperti menyewa keran air. Anda bayar, air mengalir. Anda berhenti bayar, air langsung mati. Belum lagi, seperti yang disorot cmlabs dalam artikel seo e-commerce, audiens modern sudah sangat kebal iklan (ad blindness).

SEO E-commerce, di sisi lain, adalah proses membangun “sumur” Anda sendiri. Butuh kerja keras di awal, tapi sekali berhasil ranking dan Anda rawat, “sumur” itu akan jadi aset yang terus mendatangkan trafik “gratis” 24/7 selama bertahun-tahun.

Baca Juga: SEO Specialist Adalah: Tugas, Gaji & Skill

Panduan 1: Riset Keyword E-commerce

Fondasi dari segalanya ada di sini. Jika Anda membangun rumah di atas fondasi yang salah, rumah itu akan runtuh. Jika Anda membangun strategi SEO di atas keyword yang salah, seluruh optimasi Anda akan sia-sia. Ini adalah panduan menemukan keyword yang menghasilkan uang.

1. Memahami Niat Pencarian: Informasional vs. Transaksional

Ini adalah aturan pertama. Anda harus bisa membedakan dua jenis niat pencarian:

  • Informasional: Pengguna mencari jawaban atau panduan. Contoh: “cara merawat sepatu suede“. Keyword ini cocok untuk artikel blog Anda.
  • Transaksional: Pengguna mencari untuk membeli. Seperti yang dijabarkan cmlabs dan Dewaweb, keyword ini biasanya mengandung kata magic: “jual”, “beli”, “harga”, “promo”, “diskon”, “toko”. Contoh: “jual pembersih sepatu suede“.

Aturan mainnya: Halaman Produk dan Kategori HARUS menargetkan keyword transaksional.

2. Cara Menemukan Keyword Produk (Metode Amazon Suggest)

Bagaimana cara menemukan keyword yang dipakai pelanggan? Jangan menebak-nebak. Gunakan “contekan” terbesar di dunia. Seperti yang disarankan oleh praktisi Leigh McKenzie, buka marketplace raksasa seperti Amazon, Tokopedia, atau Shopee.

  • Taktik: Ketik nama produk Anda (misal: “kopi”) di kolom pencarian. JANGAN tekan Enter. Lihat apa yang disarankan oleh fitur autocomplete. Anda akan menemukan emas: “kopi gayo 1kg bubuk”, “kopi lampung robusta”, “kopi luwak asli”.

Ini adalah long-tail keyword (frasa spesifik) yang benar-benar diketik oleh pelanggan. Ini jauh lebih baik daripada menargetkan keyword umum “kopi”.

3. Menganalisis Volume, Persaingan, dan Niat Beli (Intent)

Setelah Anda punya daftar keyword dari marketplace, Anda perlu memvalidasinya. Ada tiga metrik utama yang harus Anda lihat:

  1. Search Volume (Volume Pencarian): Berapa banyak orang yang mencari keyword ini per bulan? Anda bisa gunakan Google Keyword Planner (GKP) untuk mengecek ini.
  2. Competition (Persaingan): Seberapa sulit untuk ranking? Tools berbayar seperti Ahrefs/Semrush memberi skor “Keyword Difficulty”.
  3. Commercial Intent (Niat Beli): Ini cheat code dari kami, seperti yang juga disorot Dewaweb. Buka GKP, lihat kolom “Suggested Bid” (Tawaran Iklan). Jika tawaran iklannya tinggi, artinya orang-orang rela membayar mahal untuk keyword itu. Kenapa? Karena keyword itu MENGHASILKAN UANG. Inilah keyword yang Anda cari.

4. Membedah Kategori Pesaing untuk Menemukan Ide Keyword

Ini adalah taktik favorit kami untuk menemukan keyword halaman kategori. Kunjungi website kompetitor besar Anda. Jangan cuma lihat produknya. Lihat menu navigasi dan sidebar filter mereka.

Jika Anda lihat mereka membagi Sepatu Lari menjadi Trail Running, Road Running, dan Sepatu Lari Harian, maka Sepatu Trail Running dan Sepatu Road Running adalah keyword halaman kategori yang sangat kuat dan sudah tervalidasi pasar. Ini adalah riset pasar gratis.

5. Menggunakan Google Keyword Planner untuk Validasi

Peran GKP (seperti kata Dewaweb) sangat jelas: GKP mungkin bukan yang terbaik untuk menemukan ide keyword baru (kami lebih suka taktik Amazon Suggest).

Tapi, GKP adalah tool terbaik untuk memvalidasi data. Setelah Anda punya daftar keyword dari Amazon dan kompetitor, masukkan ke GKP untuk mengecek data Search Volume dan Commercial Intent (Suggested Bid).

Baca Juga: Keyword Adalah? Arti, Fungsi, Jenis & Contohnya

Panduan 2: Arsitektur Website

Arsitektur adalah cara Anda menyusun dan mengorganisasi toko Anda. Anggap saja ini adalah denah atau “rak” di supermarket Anda. Jika arsitekturnya berantakan, pelanggan (dan Google) akan tersesat dan pergi. Jika pelanggan tersesat, Anda tidak akan pernah mendapatkan penjualan.

1. Aturan Emas 3-Klik: Kunci Navigasi yang Sederhana

  • Ini adalah aturan legendaris yang ditekankan cmlabs dan Leigh McKenzie di artikel SEO e-commerce. Setiap halaman produk idealnya harus bisa diakses dalam 3 klik (atau kurang) dari Homepage.
  • Contoh alur yang baik: Homepage > Kategori: Pria > Sub-kategori: Sepatu > Halaman Produk.
  • Mengapa ini penting? Pertama, untuk User Experience (pengguna tidak frustrasi). Kedua, untuk Crawlability (robot Google mudah menemukan semua halaman Anda). Ketiga, untuk aliran “otoritas” (kekuatan SEO) dari homepage Anda yang kuat.

2. Mendesain Struktur Kategori dan Sub-kategori yang Logis

Jangan mengarang struktur menu Anda. Gunakan hasil riset keyword kategori dari Panduan 1 untuk membangun menu navigasi Anda.

Jika riset Anda menunjukkan orang mencari “Sepatu Lari Trail” dan “Sepatu Lari Jalan Raya”, maka buatlah dua sub-kategori itu. Struktur Anda harus mencerminkan cara pelanggan Anda berpikir.

3. Struktur URL E-commerce yang Bersih dan SEO-Friendly

Struktur URL Anda adalah bagian dari fondasi. Aturan dari Google dan praktisi sangat jelas: Jaga URL tetap pendek, deskriptif, gunakan huruf kecil semua, dan mengandung keyword.

  • Contoh URL Buruk (dari Dewaweb): .../produk.php?id=81293
  • Contoh URL Baik: .../pria/sepatu/sepatu-lari-hitam

Jujur saja, URL yang buruk itu terlihat malas dan tidak memberi informasi apa-apa ke Google atau pengguna.

4. Pentingnya Navigasi Breadcrumbs

Breadcrumbs adalah navigasi kecil di atas halaman yang menunjukkan lokasi Anda, seperti yang disorot oleh Google dan Shopify. (Contoh: Home > Pria > Sepatu > Sepatu Lari Hitam).

Mengapa ini penting? Pertama, ini sangat membantu pengguna untuk bernavigasi “naik” satu level tanpa harus menekan tombol “Back”. Kedua, ini secara eksplisit menunjukkan hierarki (struktur) situs Anda kepada Google, memperkuat konteks halaman Anda.

Panduan 3: Optimasi On-Page SEO

Setelah fondasi (Keyword & Arsitektur) beres, saatnya kita “mendekorasi” etalase Anda. Inilah cara membuat halaman produk dan kategori Anda agar disukai Google dan (yang lebih penting) pelanggan.

1. Menulis Title Tag (Judul) yang Memicu Klik

Title Tag adalah judul biru yang Anda lihat di hasil pencarian Google. Ini adalah “papan reklame” nomor satu Anda. Jangan sia-siakan.

Gunakan formula dari Dewaweb/Leigh = Keyword Utama + Modifiers ("Jual", "Murah", "Resmi") + Click Magnets ("Diskon 50%", "Gratis Ongkir")

Aturan dari cmlabs: Jaga panjangnya di bawah 70 karakter agar tidak terpotong di Google. Kalo kami sih tetap atur di bawah 60 karakter untuk title. Terserah Anda pilih yang mana.

2. Membuat Meta Description yang Menjual

Ini adalah teks deskripsi di bawah title tag. Menurut praktisi (Leigh), ini bukan faktor ranking langsung. Tapi, ini adalah faktor CTR (rasio klik) yang masif.

Isinya harus seperti copy iklan mini: Jelaskan benefit produk, masukkan keyword utama (agar dicetak tebal oleh Google), dan akhiri dengan Call-to-Action (CTA) yang kuat. Jaga di bawah 160 karakter (cmlabs).

3. Teknik Menulis Deskripsi Produk Unik (Anti Copy-Paste)

Ini adalah dosa terbesar dalam SEO E-commerce. Seperti diperingatkan Shopify dan Dewaweb, menyalin deskripsi produk dari manufaktur atau supplier akan dianggap Duplicate Content (Konten Duplikat) oleh Google. Ini akan “membunuh” ranking Anda.

Solusinya? Tulis deskripsi unik Anda sendiri.

Target (dari Leigh/Dewaweb): Untuk produk-produk penting, targetkan 1.000+ kata. Ya, seribu kata.

Ini mungkin terdengar berlebihan, tapi ini memberi Google konteks yang sangat kaya dan menjawab setiap pertanyaan yang mungkin dimiliki pelanggan (yang pada akhirnya meningkatkan konversi). Jelaskan Fitur (apa itu) dan Benefit (apa untungnya buat pelanggan).

4. Optimasi Gambar Produk (Nama File & Alt Text)

Gambar menjual produk, tapi gambar yang tidak dioptimasi akan membunuh kecepatan website Anda.

Aturan (dari cmlabs/Shopify):

  1. Kompres Gambar: Ukuran file harus kecil agar loading-nya cepat.
  2. Ubah Nama File: Jangan pernah upload IMG_8821.jpg. Ubah namanya menjadi deskriptif: sepatu-lari-hitam-pria.jpg.
  3. Isi Alt Text: Ini adalah deskripsi gambar untuk Google dan tuna netra. Isi dengan deskripsi jelas: “Sepatu lari pria Nike Pegasus warna hitam dilihat dari samping”.

5. Menggunakan LSI (Latent Semantic Indexing) Keyword

Apa ini? Seperti yang SEO specialist biasanya tahu, LSI adalah kata-kata atau frasa yang terkait secara kontekstual dengan keyword utama Anda.

  • Contoh: Jika keyword utama Anda “slow cooker”, LSI-nya adalah “resep”, “sup”, “daging empuk”, “6 quart”, “stainless steel”.
  • Fungsinya: Taburkan keyword LSI ini di seluruh deskripsi 1.000 kata Anda. Ini membuktikan kepada Google bahwa konten Anda komprehensif, mendalam, dan bukan cuma spamming satu keyword utama.

6. Strategi Internal Linking (Menghubungkan Halaman)

Hubungkan halaman-halaman di situs Anda secara logis. Taktik dari kami adalah dengan cara mengalirkan “otoritas”.

Punya artikel blog yang populer dan banyak dapat link? Bagus. Dari artikel itu, berikan link ke halaman kategori atau produk relevan yang ingin Anda naikkan ranking-nya. Gunakan anchor text (teks yang bisa diklik) yang relevan (misal: “sepatu lari terbaik kami”), bukan “klik di sini”.

Baca Juga: SEO Content Writer: Arti, Tugas, Skill & Prospek Karier

Panduan 4: Technical SEO

Selamat datang di “ruang mesin” toko online Anda. Bagian ini sering diabaikan pemula, padahal, menurut kami, inilah yang menjadi tie-breaker (penentu kemenangan) melawan kompetitor yang sama kuatnya.

1. Schema Markup: Senjata Utama (Rating Bintang & Harga)

Apa itu? Seperti dijelaskan cmlabs/Google, ini adalah “kode spesial” di HTML Anda untuk menjelaskan konten Anda ke Google secara eksplisit.

Mengapa ini senjata utama? Karena ini menghasilkan Rich Snippets di hasil pencarian. Anda pasti pernah lihat bintang rating berwarna kuning, jumlah review, harga, dan status ketersediaan stok langsung di Google, kan? Itulah hasil dari schema markup.

Di tahun ini, Ini wajib untuk e-commerce agar tampil menonjol. Jenis schema paling penting: Product, Review, BreadcrumbList, dan Organization.

2. Kecepatan Website: Faktor Penting untuk Konversi

Kita ulangi lagi karena ini sangat penting. Data dari Dewaweb jelas: loading lambat membuat 29.8% orang batal beli. Ini bukan lagi cuma masalah SEO, ini masalah penjualan. Loading 1 detik lebih lambat bisa berarti kehilangan ribuan (atau miliaran) rupiah.

Solusinya: Optimasi gambar (sudah dibahas), gunakan hosting yang cepat (jangan pakai yang murahan), dan manfaatkan CDN (Content Delivery Network).

3. Mengatasi Isu Klasik: Duplicate Content (Konten Duplikat)

Masalah teknis paling umum di e-commerce. Penyebabnya (kata Dewaweb/Google):

  1. Deskripsi produk copy-paste (sudah dibahas).
  2. URL filter. Contoh: .../sepatu?warna=merah dan .../sepatu?ukuran=42 mungkin menampilkan daftar produk yang hampir sama, menciptakan duplikasi.

Solusinya: Selalu tulis deskripsi unik! Dan untuk URL filter, gunakan tag rel=canonical. Tag ini memberi tahu Google, “Hei, dari 10 URL filter ini, anggap saja halaman .../sepatu sebagai halaman ‘master’ atau utamanya.”

4. Menangani Varian Produk (Warna, Ukuran)

Ini adalah tantangan teknis lanjutan. Bagaimana Google tahu bahwa .../kaos?warna=merah dan .../kaos?warna=biru adalah varian dari produk yang sama, bukan dua produk berbeda?

Solusi dari Google: Pastikan Anda menggunakan tag rel=canonical yang menunjuk dari semua halaman varian itu kembali ke satu halaman produk “induk” (misal: halaman .../kaos yang utama). Ini “menggabungkan” semua kekuatan SEO mereka ke satu halaman.

5. Mengelola Penomoran Halaman (Pagination)

Anda punya 1.000 produk di satu kategori. Anda menampilkannya dalam 10 halaman (1, 2, 3, …).

  • Masalah (kata Google): Robot Google TIDAK BISA “mengklik” tombol “Load More” atau “men-scroll” (infinite scroll). Mereka hanya mengikuti link HTML standar.
  • Solusi (dari Google): Sediakan link pagination standar (<a href=".../kategori?page=2">).
  • Aturan Penting: Pastikan halaman ?page=2, ?page=3, dst., memiliki tag kanonis yang menunjuk ke dirinya sendiri (misal: page=2 menunjuk ke page=2). Kesalahan umum pemula adalah membuat semua halaman menunjuk ke page=1.

Panduan 5: Menghubungkan Toko Anda ke Ekosistem Google

Cara kerja SEO E-commerce modern bukan cuma soal ranking di 10 link biru (Google Search). Ini soal tampil di Shopping Tab, Google Images (dengan badge “Produk”), dan Google Lens. Panduan ini adalah cara Anda masuk ke sana.

1. Apa Itu Google Merchant Center (GMC)?

  • Definisi (Google): Ini adalah layanan gratis dari Google tempat Anda meng-upload data/feed produk Anda langsung ke Google.
  • Mengapa ini wajib? Karena (menurut Google) crawling biasa tidak menjamin Google menemukan semua produk Anda. GMC menjaminnya. Selain itu, ini memperbarui data stok dan harga lebih cepat (via API), dan ini wajib untuk bisa tampil di Shopping Tab.

2. Cara Mendapatkan Free Product Listing di Google Shopping

Ini adalah fitur “gratisan” dari GMC. Tutorial:

  1. Daftar ke Google Merchant Center.
  2. Verifikasi dan klaim situs Anda.
  3. Di menu “Growth” -> “Manage Program”, aktifkan “show your products in free product listings on Google”.

Sinergi (kata Google): Gunakan GMC (Panduan 5) + Schema (Panduan 4). GMC berfungsi untuk distribusi data. Schema berfungsi untuk verifikasi data itu di situs Anda. Anda perlu keduanya agar bekerja harmonis.

Panduan 6: Content Marketing untuk E-commerce

Toko Anda tidak boleh hanya berisi halaman produk. Itu membosankan dan hanya menjaring orang yang siap beli. Anda perlu “magnet” untuk menarik pelanggan yang masih dalam tahap riset atau bahkan yang belum sadar mereka butuh produk Anda.

1. Mengapa Toko Online Anda Perlu Memiliki Blog?

Sebuah blog membangun otoritas Anda di niche tersebut. Anda mengedukasi pelanggan. Dan yang paling penting: Blog adalah tempat Anda untuk menargetkan keyword informasional yang tidak mungkin Anda targetkan di halaman produk.

2. Menargetkan Keyword Informasional (Panduan Pembelian)

Ini adalah strateginya. Seperti yang kami sarankan, buatlah artikel blog yang menjawab pertanyaan pelanggan Anda.

Contoh: Anda menjual sepatu lari. Tulis artikel “Panduan Lengkap Memilih Sepatu Lari untuk Pemula”. Di dalam artikel itu, Anda berikan internal link ke halaman kategori “Sepatu Lari” dan beberapa produk unggulan Anda. Ini adalah cara elegan “menggiring” trafik informasional menjadi transaksional.

3. Kekuatan UGC (User-Generated Content) dan Ulasan Produk

UGC adalah konten yang dibuat oleh pelanggan Anda (review, foto, video testimoni). Mengapa ini emas? Seperti ditekankan (Leigh/Google):

  1. Ini adalah konten segar gratis yang disukai Google.
  2. Ini membangun social proof (kepercayaan sosial) yang luar biasa.
  3. Ini meningkatkan time on site (waktu pengunjung di halaman).

Maka dari itu, Anda harus aktif (bahkan sedikit memaksa) meminta pelanggan Anda untuk meninggalkan ulasan setelah membeli.

Baca Juga: Apa Itu Content Marketing & Kenapa Bisnis Perlu?

Tools SEO E-commerce Wajib untuk Pemula

  • Google Keyword Planner (Gratis – Untuk riset volume & commercial intent)
  • Google Analytics (Gratis – Untuk melacak trafik dan perilaku pengguna)
  • Google Search Console (Gratis – Untuk melacak kesehatan teknis, crawl, dan indeksasi)
  • Google Merchant Center (Gratis – Untuk distribusi produk ke ekosistem Google)
  • Ahrefs / Semrush (Berbayar – Untuk analisis kompetitor mendalam, backlink, dan keyword difficulty)

Deta Siap Bantu Tangani E-commerce Anda!

SEO E-commerce adalah perjalanan panjang. Ini adalah proses komprehensif yang rumit, membutuhkan konsistensi dari riset keyword, arsitektur, on-page, technical, hingga content marketing. Meskipun rumit, ini adalah investasi terbaik untuk pertumbuhan bisnis Anda yang berkelanjutan.

Memulai ini semua sendirian, apalagi sebagai pemula, bisa terasa sangat overwhelming dan memakan waktu. Anda tidak perlu melakukannya sendirian.

Di Deta, kami adalah mitra integrated marketing yang telah bertransformasi sejak 1980-an, dengan keahlian spesifik dalam strategi Go To Market. Kami telah melihat lanskap digital berubah, dan kami tahu apa yang berhasil dan apa yang tidak.

Proses 4-tahap kami (dari Clueless Stage hingga Seek Fit Solutions) dirancang untuk membedah masalah fundamental bisnis Anda dan membangun strategi yang utuh.

Layanan Online Marketing kami siap menangani semua kerumitan SEO E-commerce ini untuk Anda, sementara Anda bisa fokus pada pengembangan produk dan layanan.

Bingung harus mulai dari mana? Hubungi kami hari ini. Manfaatkan konsultasi gratis untuk mendiskusikan toko online Anda dengan tim ahli kami!

Leave a Reply

read more

Related Articles