Pernahkah Anda melihat papan besar di pinggir jalan yang visualnya bagus tapi pesannya bikin dahi berkerut? Atau mungkin Anda seorang pelajar yang sedang pusing membedakan mana spanduk, mana baliho, dan mana poster untuk tugas sekolah?
Bagi pelajar, nilai tugas jadi taruhannya. Namun bagi pebisnis, risikonya lebih mengerikan: uang jutaan rupiah melayang sia-sia menjadi sampah visual di jalan raya karena pesan tidak sampai ke audiens. Reklame yang gagal adalah investasi tak untung.
Tenang, artikel ini adalah kunci jawaban Anda. Kami akan membahas tuntas anatomi reklame mulai dari definisi akademis, ciri-ciri fisik, hingga bagaimana kami merancang reklame yang efektif secara komersial.
Table of Contents
Apa Itu Reklame?
Reklame adalah media atau alat untuk menyampaikan informasi, menawarkan, serta mempromosikan produk atau jasa kepada khalayak ramai menggunakan gambar dan kata-kata menarik. Tujuannya adalah mempengaruhi masyarakat agar tertarik membeli atau mengikuti pesan yang disampaikan.
Secara etimologi, kata ini berasal dari Bahasa Spanyol “Reclamos” yang artinya suatu seruan yang dilakukan secara berulang-ulang. Ada juga referensi Latin “Re-clamo” (kembali berteriak). Jadi, secara harfiah reklame adalah teriakan yang dilakukan berulang-ulang.
Di tengah bisingnya pasar, produk Anda harus “berteriak” secara visual untuk mencuri perhatian publik.
Baca Juga: Papan Reklame Videotron: Biaya & Syarat Izin
Pengertian Reklame Menurut Para Ahli
Agar pemahaman kita valid dan tidak asal bunyi, berikut ringkasan definisi dari otoritas terpercaya:
- KBBI: Pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan dengan kata-kata dan gambar menarik supaya laku.
- Kriyantono: Bentuk komunikasi non-personal (tidak tatap muka) untuk menjual produk di mana pemasang membayar media tersebut.
- Panji: Kegiatan memperkenalkan barang atau jasa untuk menarik perhatian khalayak ramai.
Ciri-Ciri Reklame Secara Umum
Sebuah media sah disebut reklame jika memenuhi syarat fisik tertentu. Berdasarkan pengalaman lapangan, ini adalah ciri reklame yang paling fundamental:
1. Singkat, Padat, dan Jelas
Audiens Anda bergerak. Mereka berkendara atau berjalan cepat. Pesan harus bisa dibaca dalam hitungan detik. Jangan pernah menaruh paragraf panjang di pinggir jalan. Gunakan kalimat pendek yang langsung menohok.
2. Desain Menarik dan Mencolok (Eye-Catching)
Kita sedang perang atensi. Reklame harus punya komposisi warna kontras dan ukuran huruf yang besar. Gambar biasanya dibuat lebih dominan daripada teks untuk memenangkan pandangan mata secara instan.
3. Jujur dan Dapat Dipertanggungjawabkan
Menarik bukan berarti menipu. Informasi harus fakta nyata. Jangan overclaim. Jika Anda bohong di reklame, kredibilitas brand Anda hancur seketika.
4. Dilakukan Berulang-Ulang (Repetitif)
Sesuai namanya (“teriakan berulang”), reklame harus dipasang atau dilakukan secara repetitif. Tujuannya sederhana: menanamkan ingatan (brand recall) di alam bawah sadar audiens.
Karakteristik Reklame yang Baik dan Efektif
Memenuhi ciri fisik saja itu level dasar. Agar reklame benar-benar “menghasilkan uang” dan mendukung strategi Go To Market, Anda butuh elemen ini:
1. Relevan dengan Target Audiens
Pesan harus “nyambung” dengan siapa yang lewat di situ. Memasang iklan traktor di tengah kawasan SCBD tentu buang-buang duit. Kenali siapa yang melihat iklan Anda.
2. Mampu Membangkitkan Emosi
Keputusan beli itu seringkali irasional. Reklame terbaik membangun koneksi emosional—bisa lewat humor, cerita inspiratif, atau sentuhan personal. Jangan jadi robot yang cuma jualan kaku.
Baca Juga: Digital Reklame: Jenis, Manfaat & Keunggulannya
3. Memiliki Call to Action (Ajakan Bertindak)
Ini kesalahan pemula yang sering kami temui: desain bagus tapi membingungkan. Reklame harus punya instruksi jelas: “Beli Sekarang”, “Scan QR”, atau “Kunjungi Toko”. Beri tahu audiens apa yang harus mereka lakukan.
Tujuan dan Fungsi Pemasangan Reklame
Kenapa orang mau bayar mahal untuk sewa titik reklame?
1. Fungsi dalam Dunia Bisnis (Komersial)
Murni cari untung. Fungsinya untuk meningkatkan penjualan, mengenalkan produk baru, membangun citra (branding), dan menjadi jembatan komunikasi antara penjual dan pembeli.
2. Fungsi dalam Gerakan Sosial (Non-Komersial)
Biasanya dari pemerintah atau LSM. Fungsinya untuk edukasi publik, mengajak kepatuhan hukum (pajak/lalu lintas), atau himbauan keselamatan.
Jenis-Jenis Reklame Berdasarkan Pengadaan
Klasifikasi ini berdasarkan motif di balik pembuatannya:
| Jenis Reklame | Tujuan Utama | Penjelasan & Contoh |
|---|---|---|
| Reklame Komersial | Mencari Keuntungan (Profit-Oriented) |
Jenis ini dibuat semata-mata untuk kepentingan bisnis dengan tujuan meningkatkan penjualan produk atau jasa. Contoh: Baliho perumahan, spanduk diskon makanan, iklan sabun di TV. |
| Reklame Non-Komersial | Kepentingan Umum (Social-Oriented) |
Jenis ini dibuat untuk keperluan sosial, seperti mengajak, mengimbau, atau menyampaikan informasi layanan masyarakat agar mereka mengikuti pesan tersebut. Contoh: Ajakan membayar pajak, himbauan tertib lalu lintas, kampanye donor darah. |
Baca Juga: Reklame Non Komersial: Arti, Fungsi, & 5 Contoh
Jenis-Jenis Reklame Berdasarkan Medianya
Bagaimana pesan itu disalurkan ke indra manusia?
| Jenis Media | Indra Utama | Penjelasan & Contoh |
|---|---|---|
| Reklame Audio | Pendengaran (Suara) |
Hanya mengandalkan suara untuk menyampaikan pesan, baik secara langsung maupun lewat media perantara. Contoh: Iklan radio, pedagang keliling dengan pengeras suara. |
| Reklame Visual | Penglihatan (Gambar & Teks) |
Mengandalkan kekuatan gambar dan tulisan. Ini adalah jenis yang paling umum ditemui di jalanan. Contoh: Baliho, poster, spanduk, brosur. |
| Reklame Audio Visual | Penglihatan & Pendengaran |
Jenis paling lengkap karena menstimulasi mata dan telinga sekaligus dengan gambar bergerak dan suara. Contoh: Iklan TV, YouTube Ads, Videotron. |
Baca Juga: Reklame Komersial: Arti, Ciri & 10 Contoh
Contoh Reklame Visual yang Paling Sering Dijumpai
Jangan sampai salah sebut, ini bedanya:
1. Spanduk
Kain atau bahan flexi memanjang yang dibentangkan di antara dua tiang atau pohon.
2. Baliho dan Billboard

- Baliho: Ukuran besar, konstruksi semi-permanen (bisa bongkar pasang).
- Billboard: Papan besar dengan konstruksi permanen di pinggir jalan raya.
3. Poster

Selebaran kertas berisi gambar/info, ditempel di dinding atau tempat umum.
4. Brosur, Leaflet, dan Buklet

Media cetak tangan. Brosur berisi info rinci, Leaflet lebih kecil dan bisa dilipat.
5. Videotron (Reklame Digital)

Evolusi billboard menggunakan layar LED besar yang menampilkan video dinamis.
6. Embalase dan Etiket
Embalase adalah reklame pada kemasan (bungkus) produk. Etiket adalah label/nama yang menempel pada produk.
Baca Juga: Jasa Advertising Reklame: Billboard & Neon Box
Mari Buat Reklame Anda Bersama Deta
Reklame adalah perpaduan seni visual dan strategi komunikasi. Memahami cirinya adalah langkah awal, tapi mengeksekusinya butuh jam terbang.
Memasang reklame itu gampang, tapi memastikan reklame itu bekerja dan menghasilkan konversi adalah tantangan sesungguhnya. Jangan sampai budget pemasaran Anda hangus untuk baliho bisu yang tidak dilirik orang.
Di sinilah Deta bisa berperan. Kami merancang strategi Go To Market yang presisi. Melalui layanan Offline Marketing Solution dan Creative Marketing Solution, kami memastikan visual Anda tampil mencolok di lokasi yang tepat, dengan pesan yang tajam.
Jangan biarkan promosi Anda garing. Hubungi kami untuk konsultasi gratis dan biarkan Deta membantu produk Anda menguasai pasar.


