Tidak sedikit yang founder mengalami kesulitan dalam meyakinkan investor karena tidak memahami cara mempresentasikan ide yang dimiliki dengan jelas dan menarik.
Jika tidak memiliki struktur yang kokoh, pesan yang seharusnya menginspirasi bisa tersingkirkan di antara data yang banyak, desain yang tidak terarah, atau storytelling yang juga tidak jelas arahnya. Akibatnya ide-ide dapat berakhir tanpa dukungan finansial yang memadai.
Di sinilah pitch deck bisa membantu. Pitch deck berfungsi sebagai alat komunikasi yang menggabungkan data, visual, dan nilai bisnis menjadi satu cerita yang meyakinkan. Artikel ini akan membahas cara membuat pitch deck yang mampu menarik perhatian investor secara visual dan emosional.
Table of Contents
Apa yang Dimaksud dengan Pitch Deck?
Pitch deck adalah presentasi ringkas yang merangkum rencana bisnis, produk, dan tujuan perusahaan. Presentasi ini umumnya digunakan untuk memberikan gambaran umum kepada calon investor atau mitra bisnis agar mereka tertarik memberikan pendanaan atau menjalin kerja sama.
Pada dasarnya, pitch deck menceritakan perjalanan bisnis Anda secara ringkas dan menarik. Isinya mencakup masalah yang ingin diselesaikan, solusi unik yang Anda tawarkan, model bisnisnya, serta perkenalan tim solid di baliknya.
Semua itu dirangkum agar calon investor paham potensi besar bisnis Anda dalam waktu singkat, tanpa perlu membaca dokumen bisnis puluhan halaman. Anggap saja ini trailer film dari bisnis Anda.
Kenapa Pitch Deck Penting dalam Bisnis?
Pitch deck berfungsi sebagai alat komunikasi bisnis yang strategis dengan menyajikan data serta membangun narasi yang menarik dan kredibel.
Berikut adalah beberapa alasannya:
1. Membangun Kredibilitas
Investor ingin memastikan bahwa bisnis Anda memiliki rencana yang realistis.
2. Mengarahkan Strategi Bisnis
Pitch deck mengharuskan Anda untuk memetakan kembali kekuatan, kelemahan, dan arah bisnis dengan lebih jelas.
3. Membuka Peluang Kolaborasi
Selain berfungsi untuk memperoleh pendanaan, pitch deck juga dapat dimanfaatkan untuk membangun kemitraan strategis.
4. Menjadi Representasi Brand
Desain, tone, dan visual dari pitch deck Anda mencerminkan citra profesional merek Anda.
Baca Juga: Product Knowledge: Definisi, Aspek, dan Jenis
Pitch Deck vs Business Plan Apa Bedanya?
Walaupun sering dianggap serupa, pitch deck dan business plan memiliki tujuan dan format yang berbeda. Keduanya digunakan untuk meyakinkan pihak luar, namun cara penyampaian informasi dalam keduanya sangatlah berbeda.
Aspek | Pitch deck | Business Plan |
Tujuan | Menarik perhatian dan membangun kepercayaan investor melalui presentasi yang ringkas dan visual. | Menyediakan gambaran yang lengkap dan terperinci mengenai rencana bisnis secara keseluruhan. |
Format | 10-15 slide. | Dokumen tertulis panjang sekitar 10-50 halaman. |
Gaya Penyampaian | Visual, ringkas, dan storytelling. | Analitis, mendalam, dan berbasis dengan data. |
Isi | Masalah, solusi, model bisnis, tim, dan kebutuhan investasi. | Strategi operasional, analisis pasar, dan keuangan. |
Waktu Penyampaian | 5-10 menit. | Tidak dipresentasikan langsung. |
Audiens | Investor, mitra bisnis, dan stakeholder. | Manajemen internal dan calon investor besar. |
Tujuan Akhir | Mendorong aksi cepat seperti investasi dan kolaborasi. | Panduan strategi bisnis jangka panjang. |
Jika diibaratkan, pitch deck itu seperti “cuplikan film” yang mampu menarik perhatian, sementara business plan sebagai “naskah lengkap” yang ada di balik layar.
Elemen dalam Pitch Deck

Pitch deck yang efektif harus menyajikan data yang relevan dan mampu menyampaikan sebuah narasi yang menarik:
1. Fokus pada Problem, Bukan Fitur
Investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang dapat memecahkan masalah besar. Pada awal presentasi, penting untuk menjelaskan secara rinci mengenai masalah yang dihadapi.
2. Tunjukkan Traction
Angka adalah bahasa universal untuk investor. Faktanya, data pertumbuhan seperti Revenue, Monthly Active Users, Customer Acquisition Cost jauh lebih meyakinkan daripada janji-janji yang diberikan untuk masa depan.
3. Definisikan Kompetitor yang Benar
Jangan pernah mengatakan, “Kami tidak memiliki pesaing.” Sebaiknya, tunjukkan siapa pesaing Anda dan jelaskan keunggulan kompetitif yang tidak dapat ditiru, seperti teknologi, paten, atau efek jaringan yang Anda miliki.
4. Desain yang Sederhana dan Profesional
Hindarilah penggunaan teks yang berlebihan. Untuk menjelaskan data, Anda bisa memanfaatkan visualisasi seperti grafik, diagram, dan ikon.
5. Forecast Keuangan yang Realistis
Tampilkan forecast pendapatan untuk 3-5 tahun ke depan, dengan mempertimbangkan asumsi yang realistis dan didukung oleh argumen yang jelas.
Struktur Pitch Deck yang Efektif
Sebagian besar pitch deck yang berhasil, seperti merek terkenal Airbnb, LinkedIn, dan Buffer, menyusun pitch deck mereka dengan struktur yang jelas dan terfokus. Struktur ini sering dikenal sebagai “Model 10 Slide”.
No | Slide Wajib | Fokus & pertanyaan yang Dijawab Investor |
1. | Judul & Kontak | Apa nama perusahaan ini? Siapa tim intinya? |
2. | Masalah | Masalah urgensi apa yang dialami pelanggan? Seberapa besar rasa sakitnya? |
3. | Solusi | Bagaimana produk/layanan Anda dapat menyelesaikan masalah tersebut secara unik? |
4. | Nilai Jual (Value Prop) | Mengapa solusi Anda lebih baik, lebih cepat, atau lebih murah dari kompetitor? |
5. | Ukuran Pasar | Seberapa besar pasar yang bisa Anda ambil? Apakah ini bernilai miliaran? |
6. | Produk/Layanan | Tunjukkan demo produk seperti visual dan screenshot. Apa saja fitur intinya? |
7. | Model Bisnis | Bagaimana cara perusahaan menghasilkan uang (langganan, freemium, komisi)? |
8. | Traction & Milestone | Bukti nyata menggunakan data pertumbuhan: jumlah pengguna, pendapatan, kemitraan penting. |
9. | Tim | Siapa orang-orang dibalik bisnis ini? Mengapa tim ini adalah yang terbaik untuk eksekusi? |
10. | Pendanaan & Ajakan Aksi (Ask & CTA) | Berapa dana yang Anda butuhkan? Digunakan untuk apa? (Tambahkan Roadmapnya). |
Baca Juga: Forecasting Adalah: Metode & Cara kerjanya
Kesalahan Umum dalam Membuat Pitch Deck
Banyak bisnis tidak berhasil memaksimalkan potensi pitch deck karena terfokus pada aspek teknis. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para pebisnis:
- Terlalu banyak teks atau data.
- Tidak memberikan jawaban yang jelas mengenai “kenapa investor perlu peduli terhadap brand Anda.”
- Tidak memiliki alur cerita yang jelas.
- Desain visual yang tidak konsisten dengan identitas brand.
- Tidak jelas tujuan akhirnya apakah funding, partnership, atau awareness.
Pitch deck yang terbaik adalah yang paling jelas dan mampu membangun kepercayaan investor.
Tips Membuat Pitch Deck
Untuk memastikan pitch deck Anda siap untuk menghadapi para investor yang kritis, pertimbangkan beberapa tips berikut:
1. Aturan 10/20/30 Guy Kawasaki
Pitch deck sebaiknya terdiri dari maksimal 10 slide, dengan waktu presentasi tidak lebih dari 20 menit, dan ukuran font tidak boleh lebih kecil dari 30 poin.
2. Coherent Story
Susunan slide Anda harus mengikuti alur cerita yang jelas, dimulai dengan pemaparan masalah, diikuti dengan solusi yang ditawarkan, dan diakhiri dengan penjelasan mengenai potensi keuntungan yang bisa diperoleh.
3. Kenali Audiens Anda
Sesuaikan fokus pitch deck Anda berdasarkan latar belakang investor yang Anda hadapi, seperti Venture Capitalist, Angel Investor, dan lainnya.
4. Siapkan Appendix
Simpan rincian teknis, data riset pasar yang mendalam, serta tabel cap atau struktur kepemilikan saham terpisah dari pitch deck utama. Informasi ini hanya akan ditampilkan jika diminta oleh investor.
Baca Juga: Behavior Adalah? Ini Penjelasan dan Contohnya!
Bersama DETA Tingkatkan Presentasi Bisnis Anda dengan Pitch Deck yang Profesional
Pitch deck adalah alat penting yang menghubungkan antara ide Anda dan peluang yang ada. Alat ini membantu Anda untuk menyampaikan nilai bisnis dengan cara yang efektif dan membangun kepercayaan di mata para investor.
Namun, pitch deck yang berhasil tidak mengandalkan pada tampilan slide yang estetik, melainkan hasil dari pemahaman mendalam tentang brand, audiens, dan arah bisnis.
Wujudkan presentasi bisnis Anda bersama DETA. Kami membantu Anda mengubah ide menjadi narasi visual yang berdampak, melalui Marketing & Brand Consultation yang terintegrasi dengan Go-To-Market Strategy.
Konsultasikan secara gratis bisnis Anda dan mulai bangun pitch deck profesional yang profesional dan percaya diri tampil dihadapan investor.